Gaya

Anak Susah Makan, Bisa Jadi karena Terlalu Banyak Makan Makanan Berserat

Makanan berserat seperti sayuran memang baik untuk kesehatan. Hanya saja, harus memperhatikan berapa takaran asupan serat yang sesuai dengan usia orang yang mengkonsumsinya, khususnya anak.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Fitri Hartanto mengatakan, anak yang berusia kurang dari 2 tahun sebaiknya tak mengkonsumsi makanan berserat terlalu banyak. Musababnya, lambung anak masih kecil dan penyerapan serat berlangsung dalam waktu lama.

“Artinya, anak akan merasa kenyang lebih lama. Akibatnya, anak susah makan, kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi, dan muncul masalah pertumbuhan,” kata Fitri dalam webinar kesehatan anak, Kamis 29 Juli 2021. Menurut pedoman Kementerian Kesehatan, anak usia 0 sampai 6 bulan belum memiliki kecukupan serat yang dianjurkan.

Adapun kebutuhan serat untuk anak usia 6 sampai 11 bulan sekitar 10 gram per hari. Jumlah asupan serat yang dibutuhkan anak meningkat seiring usia. Ketimbang fokus pada asupan serat, Fitri menyarakan orang tua memenuhi asupan nutrisi lain, yakni lemak. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan asupan lemak untuk anak kurang dari 2 tahun adalah 35 sampai 45 persen dari total energi.

“Anak kurang dari dua tahun tidak dianjurkan membatasi lemak karena mereka membutuhkan zat itu untuk mencukupi kebutuhan energi,” kata Fitri. Kebutuhan buah dan sayur sangat sedikit untuk anak di bawah usia dua tahun.

“Perlu diingat, apa yang baik orang dewasa tidak selalu baik untuk anak,” ucap Fitri. Contoh, lemak baik untuk anak, namun tidak baik untuk orang dewasa. Serat baik untuk orang dewasa, tetapi belum tentu baik jika dikonsumsi berlebihan pada anak usia di bawah dua tahun.

Anak usia 6 sampai 8 bulan membutuhkan 60 – 90 kkal lemak per hari. Anak usia 9 – 11 bulan membutuhkan lemak harian sebanyak 90 – 130 kkal. Jumlah kebutuhan lemak meningkat menjadi 170 – 250 kkal per hari pada anak berusia 12 – 23 bulan.

Fitri juga mengingatkan agar tidak mengutamakan karbohidrat sebagai komposisi makanan anak. Perhatikan juga kebutuhan protein sebesar 10 sampai 15 persen dari total kalori. Anak usia 6 – 8 bulan membutuhkan 20 – 30 kkal protein setiap hari. Protein harian anak usia 9 – 11 bulan sebanyak 30 – 45 kkal. Dan jumlah ini meningkat menjadi 55 – 80 kkal per hari pada anak berusia 12 – 23 bulan.

Untuk memudahkan, contoh konsumsi lauk pauk sumber protein anak usia 12 – 23 bulan misalkan telur sebanyak dua sampai tiga butir per hari, daging ayam atau ikan seberat 80 sampai 120 gram per hari, dan 75 sampai 90 gram hati ayam. Sumber lemak berasal dari 50 gram santan per kali makan, 1 sendok teh margarin. Bisa juga diganti dengan mentega, minyak goreng, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak kedelai.

Pedoman asupan sayuran setelah matang sebanyak sepertiga gelas setiap hari. Buah-buahan sebanyak setengah potong atau seperempat gelas. Untuk susu dan yoghurt, porsinya dua sampai tiga gelas per hari dengan takaran 250 mililiter untuk satu porsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *